Rabu, 25 November 2015

MANUSIA DAN KEINDAHAN


MANUSIA DAN KEINDAHAN



1. Makna Keindahan

       Keindahan adalah identik denga kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar.

a. Apakah keindahan itu ?

The Liang Gie menjelaskan, bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertiaan ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumusan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.

       Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :

-         Keindahan seni

-         Keindahan alam

-         Keindahan moral

-         Keindahan intelektual

b. Apa sebab manusia mencipta keindahan ?

       Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah.Alam itu ciptaan Tuhan.Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan .Alamiah itu artinya wajar ,tidak berlebihan tidak pula kurang.Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya,justru tidak indah.Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”.Bila ada pemain drama yang berlebih-lebihan ,misalnya marah dengan meluap-luap padahal kesalahan kecil ,atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung ,itu berarti tidak alamiah .

2. Makna Renungan

Renungan berasal dari kata renung ,merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu ,atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.Renungan adalah hasil merenung.

Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat.Akan tetapi tidak semua orang mampu berpikir kefilsafatan.Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran.Penalaran adalah proses berfikir yang logik dan analitik.Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar.Berpikir logic menunjuk pola berpikir secara luas.Kegiatan berpikir dapat disebut logic ditinjau dari suatu logika tertentu.Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang logic akan menjadi tidak logic bila ditinjau dari sudut logika yang lain.



Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri,yaitu :



1.       Menyeluruh artinya pemikiran yang luas,bukan hanya ditinjau dari sudut pandangan tertentu.Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lain,hubungan ilmu dengan moral seni dan tujuan hidup.

2.       Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental(Keluar gejala),sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.

3.       Spekulatif artinya hasil pemikiran yang didapat dijadikan untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya.Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.



      Renungan atau pemikiran berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Masing-masing teori itu ada tokohnya. Dalam teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan. Dalam teori metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi itu. Dari teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert Spencer; Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse).



3. Makna Keserasian

       Keserasian berasal dari kata ; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok,sesuai,atau kena benar.Atau cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan ,ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya orang berpakaian antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok.Sebaliknya orang hitam memakai warna hijau,tentu makin hitam.Warna hijau pantas dipakai orang berkulit kuning.Atau ke pasar mempergunakan pakaian pesta,atau sebaliknya berpesta mempergunakan pakaian santai,dan lain-lain.Hal seperti ini tentu tidak serasi atau kurang cocok,kurang kena.Dan tentu akan dikatakan oleh setiap orang “sayang” atau kata-kata lain yang menunjukkan kekecewaan.Oleh karena yang memandang itu merasa kecewa adanya hal kurang serasi.

4. Makna Kehalusan



      Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahas), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan, dan atau keadaban. Halus bagi manusia sendiri ialah berupa sikap,yakni sikap sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam romn muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.



Bahasa melahirkan sikap

Perkataan

Perkataan itu keluarnya melalui dua saluran yakni lisan dan tulisan. Kata-kata tersebut mewujudkan tingkah laku, perwujudan tingkah laku itu mempunyai 2 macam bentuk, yakni ;

1.     Pemilahan kata dan penyusunan kalimat

a.     Kata-kata yang baik, maupun kata-kata kotor (kata-kata etis dan non etis)

b.     Penyusunan kata-kata/kalimat, ada yang teratur dan tidak teratur.



2.     Berbentuk, irama, nada atau alunan suara

      Orang yang memiliki kesadaran yang tinggi,  pandai mengatur dan mengendalikan nada irama suaranya dalam mengungkapkan hati, keinginan atau buah pikirannya.



Bagian-bagian rohaniyah yang melahirkan sikap

Kemauan

Kemauan merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam rohaniah manusia. Unsur kemauan itu penting, karena kemauanlah yang menentukan pilihan, yakni ;

-         Berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

-         Berbuat baik atau berbuat tidak baik.

       Perasaan

Perasaan juga datangnya dari jiwa manusia, yang wujud luarnya tampak pada tingkah laku manusia, perbuatan atau tindakan.

Pikiran

Pikiran ialah bagian rohani manusia yang menciptakan pengetahuan, gagasan, pendapat, ide, daya upaya (akal), teori, pertimbangan, renungan, kesadaran kebijaksanaan dan sebagainya.

      Kelembutan dalam pergaulan

Agar dalam pergaulan terjaga kehalusan dan kelembutannya, maka harus berdasarkan prinsip; cinta kasih, kejujuran, keadilan, kesetian dan keloyalan.

       Pergaulan dalam masyarakat

 keluarga itu perannya dalam masyarakat sangat penting, karena masyarakat itu sebenarnya terjadi dari keluarga-keluarga kecil. Sebab antara keluarga dan masyarakat saling berpengaruh.



5. Keindahan Objektif dan Subjektif



       Ternyata bahwa dalam urusan keindahan itu tersangkut dua pihak, yaitu benda atau apa saja yang berperan sebagai objek dan siapa yang menanggapi sebagai pihak yang berperan sebagai subjek. Tidak setiap objek yang indah akan diterima atau ditanggapi oleh setiap subjek sebagai yang indah. Sebaliknya tidak setiap yang indah bagi seseorang akan dinilai indah pula bagi orang lain. Bukan tidak mungkin sesuatu yang sebenarnya tidak indah akan diterima sebagai yang indah oleh seseorang.
       Atas dasar itu, sebenarnyalah keindahan itu menurut kenyataannya dapat dibedakan atas dua macam; yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif. Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang secara hakiki ada pada sesuatu benda atau apa saja. Keberadaan keindahan objektif ini tidak bergantung kepada pihak-pihak luar benda atau objek itu. Dengan kata lain, disenangi atau tidak objek tersebut tetap indah. Menurut Alexius Meinong (1838-1914) dan juga Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Sejalan dengan pendapat di atas ialah pendapat Pater Dick Hartoko. Menurut Pater Dick, "keindahan merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan maupun pada makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Selanjutnya oleh Pater Dick dikatakan bahwa sifat-sifat keindahan seperti itu disebutkan sebagai keindahan trasendental, yang mengatasi batas-batas yang memisahkan segala sesuatu yang ada. Keberadaannya tidak dapat dan tidak boleh diterapkan secara "univoque" melainkan secara "analog". Keindahan sebutir mutiara berbeda dengan keindahan sekuntum bunga mawar atau anggrek, berbeda pula dengan keindahan sebuah bangunan artistik dari suatu gedung modern, tidak sama pula dengan keindahan jiwa seorang yang saleh.
       Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keindahan objektif adalah keindahan menurut akal budi. Dengan demikian tanggapan yang muncul dari gerak akal budi akan selalu tepat benar dengan hakiki benda bersangkutan. Terhadap benda yang indah, akal budi akan mengatakannya indah. Sebaliknya terhadap benda yang secara hakiki tidak indah, akal budi akan mengatakan tidak indah. Ia tidak peduli dan tidak akan terpengaruh oleh keinginan-keinginan tertentu.

6. Sekitar Masalah Kesenian

Banyak pernyataan tentang kesenian telah dilahirkan oleh para tokoh kesenian. Semuanya menunjuk tentang hasil karya seni (art) atau kesenian (arts) dan apa-apa yang dapat diberikan hasil karya kesenian tadi bagi para penghayat.


Jika melihat batasan seni atau kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut :
1.     Seni Visual
Seni yang hanya ditangkap oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisa ditangkap oleh indra mata.
2.     Seni Plastis
Seni jenis ini dapat digolongkan juga seni visual, seperti misalnya gerak dan patung, juga arsitektur dan pahat.
3.     Musik
Hasil kesatuan dari susunan komposisi lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi.



Seni sastra
Seni sastra rupanya terbatas pada karya-karya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah dan karya-karya tulisan sekitar.



Jenis novel dan cerpen
Yang dimaksud novel itu, karangan yang membawakan masalah-masalah yang segar atau masih baru atau yang bersifat kesenian. Dan umumnya hanya sastra rekaan.



Jenis puisi
Menurut kenyataan, umumnya setiap pelajar dan mahasiswa ataupun semua orang yang pandai baca tulis, puisi merupakan suatu bentuk alat sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup diekspresikan melalui kata-kata puisi.



Musik
Pertama tentang pengertian dari kata “musik”, itu adalah menunjuk semua karya pengucapan kejiwaan melalui serangkaian nada-nada atau lagu. Meskipun karya ini masih berupa lambang not atau disebut karangan lagu masih diatas kertas.



Seni tari
Sampai kini kita melihat bahwa seni tari dari daerah (baik yang klasik maupun tradisi) itulah yang banyak mendominasi seni tari indonesia. Seni tari jawa terutama tari klasik menampilkan kekuatan dan mutunya. Alasannya yang mendasari pandangan tentang mutu itu ada beberapa kemungkinan yang meliputi : gaya yang nampak “dalam”, ada dinamika dan kelembutan gerakan ritmik.



Seni teater
Seni teater memang suatu jenis seni pertunjukan, oleh karena itu memerlukan beberapa perangkat sebagai penunjang terselenggaranya pementasa. Teater juga diartikan sebagai tempat pertunjukkan itu berlangsung.


sumber  : ilmu budaya dasar Drs. Joko Tri Prasetya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar