Rabu, 30 Desember 2015

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

MANUSIA DAN KEGELISAHAN
1.      Konsep Kegelisahan
Gelisah adalah kata ungkapan perasaan psikologis atau kekejiwaan seseorang. Menurut arti  geliisah merupakan perasaan tidak tentram, perasaan tidak tenang, perasaan cemas dan perasaan khawatir. Perasaan tersebut bersifat kodrati yang bersumber pada unsure rasa dalam diri manusia. Gelisah terjadi pada manusia yang mengalami ancaman peristiwa yang akan merugikan dirinya. Dalam hubungan ini kata kegelisahan menyatakan suatu keadaan. Artinya keadaan perasaan tidak tentram, keadaan perasaan tidak tenang, keadaan perasaan cemas dan khawatir. Oleh karena itu gelisah dan kegelisahan adalah bersifat kejiwaan, yang pada manusia manapun.

Kegelisahan yang terjadi pada seseorang dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yang bersumber pada keadaan tertentu, perbuatan orang lain, atau sikap dan perbuatan sendiri. Berbagai faktor tersebut yaitu:

a.      Ketidakpastian, yang bersumber pada keadaan tertentu.
b.      Ketidakpastian, yang bersumber pada orang lain.
c.       Keterasingan, yang bersumber pada sikap sendiri.
d.      Kesepian, yang bersum ber pada perbuatan sendiri.
Kegelisahan pada dasarnya merupakan perasaan manusia yang takut akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagi kehidupannya. Manusia yang terasing dari masyarakat  karena kesombongannya merasa takut akan kehilangan harga diri dimata masyarakat.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala, memandang jauh ke depan sambil melipat tangan di dada, duduk termenung sambil menopang tangan di dagu, duduk menerawang dengan wajah murung, duduk berdiri sambil menggelengkan kepala, duduk tenang malas bicara, dan lain-lain. Kegelisaha seseorang dapat juga di amati melalu ketidakadaan minat bekerja, tidak mau makan seperti biasanya, tidur seperti di atas bara, atau tidak ada minat belajar.
Penyebab kegelisahan dapat pula dikatakan akibat mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas(hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu merasa gelisah tanpa mengetahui kegelisahannya, seolah-olah tanpa sebab.
2.      Kegelisahan, pengaruhnya, dan harapan
Kegelisahan yang terjadi pada seseorang sekitar akan berpengaruh secara psikologis, tidak hanya pada kehidupan pribadinya, tetapi juga pada kehidupan pribadinya, tetapi juga pada kehidupan orang lain, yaitu anggota keluarganya, masyarakat tetangga sekitar, atau masyarakat umumnya.

Kegelisahan selalu mengarah pada suasana negative atau ketidaksempurnaan, tetapitidak mempunyai harapan. Dikatakan negative karena menyentuh nilai-nilai kemanusiaan yang dapat menimbulkan kerugian. Kegelisahan juga mengarah pada suasana positif atau optimis karena masih ada harapan bebas dari kegelisahan, yang mendorong manusia mencari kesempurnaan dan mendorong menjadi kreatif.

A. Faktor Penyebab Kegelisahan

a.      Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak pasti, tidak tahu keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal usul yang jelas. Keadaan seperti ini lebih kuat tertuju pada status, nama baik dan martabat seseorang, yang menyentuh nilai kemanusiaannya, sehingga dirasakan akan merugikan haknya. Oleh karena itu, orang yang mengalami ketidakpastian akan merasa gelisah.

Sebab terjadinya ketidakpastian:
Orang yang pikirannya tertanggu tidak dapat berpikir secara teratur, logis ataupun mengambil kesimpulan. Dalam berpikir ia selalu menerima rangsangan-rangasangan lain. Sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan-rangsangan baru. Walaupun dia dapat berpikir baik, akan memakan waktu yang cukup lama. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetaran, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.

b.      Ketersaingan
Ketersaingan adalah keaadaan yang membuat tersisih, terpisah, dan terpencil dari pergaulan masyarakat yang baik. Hal yang menjadi sumber keadaan ketersaingan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau karena kekurangan yang ada pada diri dalam masyarakat. Perilaku yang tidak dapat diterima itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan atau menyentu nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan merugikan harta, nama baik, martabat, dan harga diri orang lain. Oleh karena itu, orang yang berbuat dibenci oleh masyarakat dan berada dalam ketersaingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, menghina, dan sombong.

Sebab terjadinya ketersaingan:
-          Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Perbuatan itu antara lain: mencuri, bersikap angkuh, sombong dan kaku
-          Sikap rendah diri
Sikap kaku, pemarah dan suka berkelahi. Sikap seperti itu biasanya takut terjadi konflik batin atau konflik fisik. Umumnya orang tidak senang akan konflik fisik karena hal itu merupakan perbuatan anak kecil
c.       Kesepian
Kesepian adalah sunyi, keadaan tidak ada seorangpun, keadaan tidsk didampingi orang, kedaan tidak punya apa-apa. Kesepian yang dimaksud disini adalah kesepian dalam arti psikologis yang dalam yang sangat berpengaruh pada jalan kehidupan manusia. Kesepian membuat manusia gelisah karena menyentuh nilai-nilai kemanusiaan, harkat, dan martabat seseorang. Dikatakan berpengaruh pada jalan kehidupan karena manusia merasa terancam hak kodratnya, sehingga dia merasa takut atau khawatir kehilangan tau tidak memperoleh sesuatu dalam hidupnya.

Sebab terjadinya kesepian:
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi pun dapat mengakibatkan kesepian. Yang bersangkutan ia tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.

3.      Kegelisahan dan Sumbernya

a.      Kegelisahan dan kompleksitas manusia
Moti-motif perbuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkahh laku tidak timbul dan dapat dicapai dan dapat mencapai pemuasaan dengan cara yang sederhana. Sebaliknya motif-motif itu terjadi dengan keadaan ruwet, bahkan kadang-kadang penuh kekacauan. Motif yang berbeda-beda bersaing antara satu sama lain, dan pemuasaan terhadap motif pertama akan disusul dengan datangnya motif yang lain.

Bertumpuknya pola-pola motif kehidupan manusia mengajarkan kepada manusia bahwa tidak semua motif kehidupan manusia mengajarkan kepada manusia bahwa tidak semua motif dapat dipuaskan, tapi ada juga yang memerlukan kesabaran untuk menundanya, dan bahkan bila perlu motif itu ditinggalkan. Bila tidak akan menghasilkan kegelisahan.

b.      Kegelisahan dan Kondisi lingkungan
Pemuasaan yang menyeluruh pada suatu motif juga hamper tidak mungkin sebab tujuan motif itu hanya bisa dicapai menyeluruh jika sesuai dengan apa yang tersedia dilingkungan kita. Pada lingkungan tertentu makanan mungkin tak tersedia  untuk memuaskan rasa lapar, karena orang itu tak mampu membelinya, atau kawan-kawan orang itu tidak memperhatikannya atau mengaguminya yang dapat digunakan untuk memuaskan keinginannya akan status, keakraban, cinta dan sebagainya.

Hal tersebut itu mengajarkan kepada kita bahwa beberapa motif lebih penting dari lainnya karena cukup sulit untuk dicapai atau motif itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dalam kehidupan kita perkara makan dan minum bukanlah perkara yang sulit, karena makan dan minuman cukup tersedia pada kita walau ala kadarnya. Jika anda perhatikan kawan-kawan anda dalam waktu 24 jam, maka hanya sedikit waktu saja yang mereka habiskan untuk makan dan minum. Bagi mereka pencapaian nilai tinggi, status berhubungan dengan kawan, berpacaran dan sebagainya, lebih mewarnai kehidupan siswa perguruan tinggi dibandingkan dengan usaha pemenuhan makan dan minum, walaupun semua orang tahu mereka itu dapat bekerja dan berkarya karena makanan dan minuman. Dalam kondisi kehidupan sekarang ini hampir semua kebutuhan biologis kita kecuali sex dapat dipuaskan segera jika mereka muncul, tetapi motif social lebih sulit dipuaskan. Jika kondisi lingkungan berubah, kebutuhan biologis juga berubah, dan seluruh pola tingkah laku manusia akan terpengaruh juga.

c.       Kegelisahan dan ketidakmampuan penyesuaian bertindak
Alasan ketiga terjadinya kegelisahan yang tak terelakkan ialah kenyataan bahwa pencapaian tujuan tergantung pada keefektifan dalam penyesuaian, hasil hanya dapat dicapai jika seseorang mempunyai kebiasaan yang sesuai untuk memanipulasi lingkungan.

Pada manusia sangat sedikit sekali yang lahir dengan insting untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Manusia hanya ber jika ia menggunakan reorganisasi pengalamannya dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Faktor inteligensi, fisik, dan pengalaman menyediakan kebiasaan bertindak sehingga manusia tidak dapat mencapai tujuannya. Karena manusia tidak sempurna dalam ketiga hal itu, maka semua orang dapat mencapai semua motifnya dengan penuh karena kekurangan mereka masing-masing.

d.      Keadan Fisik
Keadaan fisik merupakan faktor utama sebagai kegelisahan manusia. Sejak bayi lahir ia selalu menghadapi kenyataan bahwa ia selalu terhalang keinginannya karena sebab-sebab fisik. Bayi tidak mempunyai koordinasi otot untuk mengatasi halangan fisik, alat pancaindera dan intelektualnya belum berkembang, bahkan ia tak dapat memperhitungkan jarak usatu obyek dan ia sendiri. Ia menjadi sangat tergantung pada orang lain. Karena masa ketidakberdayaan itu cukup lama, kegelisahan sudah merupakan kawan intim dari manusia sejak lahir. Walau gizi sebaik apapun yang diberikan padanya, ia akan tetap mengalami penundaan.

e.      Lingkungan Sosial
Sumber kegelisahan manusia ikut berubah sebagaimana pembangunan teknologi dan ilmu manusia itu sendiri. Manusia satu sama lain selalu tergantung satu sama lainnya, sehingga jika satu orang dengan lainnya tidak dapat member sesuatu yang diharapkan maka al ini menjadi sumber kegelisahan. Manusia akan membutuhkan orang lain dalam hal status social, cinta kasi, rangsangan intelektual dan sebagainya. Motif-motif social akan selalu berubah, padahal ketercapainnya tergantung pada orang lain yang kadang-kadang menghalangi dengan berbagai hal dan motif. Hal ini akan berlangsung seumur hidup manusia sehingga akan merupakan penyebab utama dari kegelisahan manusia.

f.        Motif yang bertentangan
Sumber kegelisahan yang paling rumit adalah pertentangan antara dua motif atau lebih. Hakikat dari konflik antar motif ini ialah bahwa seorang individu tak dapat mencapai tujuannya tanpa harus mengorbankan motif lainnya yang ia miliki.

Kadang-kadang konflik ini muncul karena keterbatasan jumlah keinginan yang dapat dicapai pada suatu saat, sebab motif-motif dapat muncul secara bersamaan dan membutuhkan cara-cara yang berbeda untuk mencapainya. Konflik keinginan yang menimbulkan kegelisahan hidup manusia adalah hal yang tak terhindarkan, sebab manusia merupakan bentuk organism yang kompleks. Dalam abad modern ini selalu muncul keinginan-keinginan yang kontradiktoris.keinginan sebagai makhluk bermoral tetapi juga ingin hal-hal yang bersifat keduniawian sering terjadi. Dalam dunia perguruan tinggi, mahasiswa ingin memperoleh nilai tinggi yang mengakibatkannya harus belajar keras dan godaan untuk berlaku santai maupun kegiatan bermasyarakat yang ingin diterjuninya membawa konflik dan sekaligus kegelisahan.

4.      Usaha mengatasi Kegelisahan
Mengenai mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita berpikir tenang, dan segala kesulitan dapat diatasi. Dengan ketenangan ini orang yang mengancam kita mungkin akan mengurungkan niatnya.


SUMBER :  Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, Penerbit RINEKA CIPTA, Jakarta 2013

Rabu, 23 Desember 2015

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Manusia dan tanggung jawab

Kesanggupan seseorang untuk melaksanakan suatu tugas wajib yang di berikan kepadanya,dapat dikatakan bahwa ia bertanggung jawab, khususnya bertanggung jawab terhadap selesainya tugas itu. Sebaliknya bila ia lalai menjalankan tugasnya, akan dikatakan tidak mempunyai tanggung jawab moral.

Tidak mempunyai kewajiban, tidak dapat disama kan dengan tidak mempunyai tanggung jawab, sebab memang tidak ada kewajiban atau tugas yang harus dikerjakan.

Kewajiban lahir karena adanya:
-         Hubungan antara manusia dengan manusia lain
-         Hubungan antara manusia dan Tuhannya, dan lari dalam bentuk dan kadar yang berbeda antara satu dengan yang lainnya

Ada kalanya sebagian dari tanggung jawab seseorang itu dilimpahkan kepada orang lain. Seorang guru misalnya, dia menerima sebagian tanggung jawab orang tua dalam mendidik anaknya.

Dalam hubungannya dengan tanggung jawab, Prof. Drijarkara mengatakan, bahwa manusia itu mempunyai hukum kodrat. Agar ia menjadi manusia yang baik, ia harus memiliki sikap dasar, seperti selalu siap sedia untuk berbuat kebaikan. Sikap dasar tanggung jawab mempunyai banyak aspek. Salah satu aspek itu adalah tanggung jawab. Bila dihubungkan dengan kewajiban, menurut beliau, rasa tanggung jawab itu dapat berupa siap sedia untuk melakukan kewajiban.

Anak kecil, yang belum mampu menghayati nilai tanggung jawab, tidk dapat dituntut adanya tanggung jawab.

Makna tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tak dapat dielakkan bahwa manusia adalah warga negara suatu negara. Karena itu manusia mempunyai kewajiban terhadap negara bila manusia melalaikan kewajibannya sudah tentu ia harus bertanggung jawab pada negara.

Manusia ada bukan dengan sendirinya tetapi merupakan ciptaan Tuhan. Karena itu, manusia berkewajiban terhadap Tuhan. Kelalaian akan kewajibaannya terhadap Tuhan, harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan.

Macam tanggung jawab:
-         Tanggung jawab kepada keluarga
-         Tanggung jawab kepada masyarakat
-         Tanggung jawab kepada bangsa/negara
-         Tanggung jawab kepada Tuhan


Makna pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan manusia baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan secara ikhlas. Pengabdian pada dasarnya adalah rasa tanggung jawab.

Manusia hidup berkeluarga, karena itu manusia wajib mengabdi kepada keluarga, karena anggota masyarakat, manusia wajib mengabdi kepada masyarakat. Manusia sebagai anggota suatu bangsa dan warga negara suatu negara, wajib mengabdi kepada bangsa dan negaranya.

Karena manusia makhluk ciptaan Tuhan, maka manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.

Makna kesadaran

Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa, tahu atau ingat keadaan ingat  akan dirinya, ingat kembali siuman, bangun ingat, tahu dan mengerti, misal rakyat telah sadar akan politik.

Jadi kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan.

Kesadaran moral amat penting untuk diperhatikan orang, karena pelanggaran moral perlu dijaga oleh setiap individu. Hal ini tidak berarti kesadaran yang lain tidak penting, semua kesadaran penting. Karena ketidaksadaran adalah salah satu hal yang dapat menggoncangkan atau sekurang kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.

Makna pengorbanan.

Pengorbanan ialah pemberian secara ikhlas yang brupa pikiran, pendapat, harta, waktu, tenaga, bahkan mungkin nyawa, demi cinta, kesetiaaan, ikatan sesuatu, kebenaran, dan mungkin juga kesiakawanan.

Manusia hidup sebagai pribadi, sebgai bangsa dan warga negara suatu negara, dan juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Karena itu dalam kehidupan ada bermacam macam jenis pengorbanan.

Pengorbanan demi keluarga, pengorbanan demi hidup di masyarakat, pengorbanan demi cinta kepada bangsa negara, pengorbanan demi kebenaran dan demi cinta kepada agama dan cinta kepada Tuhan, semua itu tidak lepas dari kehidupan manusia.
sumber : Buku Ilmu Budaya Dasar Drs.Joko Tri Prasetya

Rabu, 16 Desember 2015

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


                                 

PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI

        Ideologi menurut Wiliam (1959) mengandung dua hal, yaitu : unsur unsur filsafat yang di gunakan sebagai dasar atau unsur yang digunakan sebagai dasar suatu kegiatan dan pembenaran intelektual untuk seperangkat norma-norma. Munandar Sulaiman (1987: 76) menyimpulkan pendapat Lenski (1974) yang menyatakan ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari sistem-sistem sosiobudaya. Bagi masyarakat, ideologi tersusun dari tiga unsur yaitu :
1.     Pandangan hidup
2.    Nilai-nilai
3.     Norma-norma
Masyarakat modern dalam berbagai hal telah menciptakan adanya konflik pandangan-pandangan untuk pengabdian dirinya. Pandangan hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembuatan pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan hidup memberi semangat pada nilai-nilai. Norma berbeda dengan nilai karena digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus, sebaliknya nilai digunakan untuk pengertian umum. Norma berlaku untuk menentukan perilaku perintah atau larangan untuk suatu kewajiban dari peranan spesifik dalam suatu spesifik pula.
Fungsi pandangan hidup adalah sebagai pegangan dan pedoman bagaimana cara memecahkan masalah kehidupan bangsa yang makin maju agar kooh lestari dan bahagia.


MAKNA CITA-CITA

        Cita adalah hati; cita –cita adalah suatu keinginan yang terkandung didalam hati. Karena itu cita-cita juga berarti angan-angan, keinginan, harapan, atau tujuan.
        Cita-cita tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena tanpa cita-cita berarti manusia tanpa dinamika. Tak ada dinamika berarti tak ada kemajuan dan hidup asal hidup saja, statis.
        Keinginan ada yang baik dan ada yang buruk. Keinginan yang baik bersifat luhur. Keinginan itu dicapai dengan tidak merugikan orang lain. Keinginan buruk adalah keinginan yang dapat merugikan orang lain.
        Ada tiga kategori keadaan hati seseorang; keras, lunak, dan lemah. Orang yang berhati keras. Tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Orang yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri denga situasi dan kondisi. Orang yang berhati lemah mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi.

MAKNA KEBAJIKAN

        Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
        Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral, atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
        Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Manusia merupakan makhluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan dan sebagainya.
        Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan, santun berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah terhadap siapa pun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.

MAKNA SIKAP HIDUP

Sikap hidup  adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negatif, bisa apatif, atau sikap optimis atau pesimis, bergantung kepada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Setiap manusia mempunyai kadar sikap. Kadar sikap yang dimiliki manusia satu nama lain tidak sama. Sikap orang dapat berubah sekonyong-konyong karena situasi  dan kondisi lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manuia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia ada beberapa sikap etis dan sikap non etis. Sikap etis disebut sikap positif. Ada tujuh etis, yaitu sikap lincah, sikap tenang, sikap halus sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati, dan sikap bangga. Non etis disebut juga sikap negatif. Sikap non etis ialah, sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sifat angkuh dan sikap rendah diri.
Sikap sikap itu harus dijauhkan dari diri pribadi, karen sangat merugikan baik diri sendiri maupun kemajuan bangsa. Pemerintah berusaha menanamkan sikap-sikap positif bagi bangssa Indonesia. Sikap itu antara lain, sikap suka bekerja keras, sikap gotong royong, menjaga hak dan kewajiban, sikap suka menolong, dan sikap menghargai pendapat orang lain.

MAKNA PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai formula/rumusan, tetapi juga tak dapat dinyatakan dengan rumusan, sebab di samping :
a.     Orang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaanya
b.     Ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang di katakan
c.    Khawatir kalau ada kritik besar atau orang yang dibimbing
Pandangan hidup merupakan suatu dasar/landasan untuk membimbing kehidupan rohani dan jasmani. Berguna bagi perorangan, kelompok atau masyarakat, bahkan negara. Tujuan akhir yang masih sulit dirumuskan mungkin akan dikatakan secara sederhana adalah hidup bahagia. Maka menuju kesana kebutuhan akan pegangan atau penuntun yang disebut dalam dunia pengetahuan adalah pandangan hidup.
Pandangan hidup adalah filsafat hidup. Dengan arti yaitu cinta akan kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai adalah kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja. Meski  bagaimanapun juga pandangan hidup yang mempunyai jangkauan terpanjang yang sering disebut :yang menuju ke abadian hidup akan dicari dan digunakan sebagai landasan dalam melaksanakan hidup didunia baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Pandangan hidup untuk orang Indonesia artinya bagi seluruh warganya adalah  : Falsafah negara yaitu Pancasila, meskipun mungkin secara perseorangan dalam melaksanakan tugas hidupnya menyimpang dari sila pertama dan sila kedua. Kecuali ia diketahui oleh pihak berwajib bahwa tindakan-tindakannya menyimpang atau melawan pancasila.
Pandangan hidup merupakan keseluruhan garis dan kecenderungan jalan-jalan dan nilai-nilai yang akan dicapai untuk landasan semua dimensi kehidupannya.
Pandangan hidup berbeda dengan cita-cita. Cita-cita misalnya:
-         Ingin punya istri cantik, terpelajar tapi setia
-         Ingin punya suami tinggi, taampan, pilot, setia
-         Ingin jadi insinyur, dokter atau pilot
-         Ingin hidup selamat, bahagia alias tidak kekurangan apapun dan sebagainya.
Sedangkan pandangan hidup :
-         Hidup bahagia, sejahtera
-         Hidup sejahtera, penuh kebahagiaan dan cinta  kasih
-         Hidup panjang umur untuk sanak kerabat dan dirinya serta bahagia, penuh cinta kasih.

Sumber : Buku Ilmu Budaya Dasar - Drs. Joko Tri Prasetya

Rabu, 09 Desember 2015

MANUSIA DAN KEADILAN


                           


                        MANUSIA DAN KEADILAN



1.    MAKNA KEADILAN

Manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki sifat kodrat yaitu sifat kodrat perseorangan atau juga disebut makhluk pribadi dan sifat kodrat masyrakat atau disebut makhluk sosial. Di dalam mengatur hubungan kodrat manusia ini perlu adanya keserasian, keseimbangan, kesesuaian ataupun kesamaan dalam tingkah laku baik untuk kepentingan pribadi ataupun untuk kepentingan masyarakat. Kemampuan yang demikian itu menjelma sebagai tingkah laku yang adil yang kemudian menjai tujuan umat manusia dalam mengatur kehidupannnya. Oleh sebab itu tingkah laku adil atau keadilan menjadi tumpuan harapan manusia, semua orang menghendaki keadilan. Keadilan ialah pengakuan dn perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Apabila seseorang ataupun golongan hanya mementingkan hak dan kewajiban sendiri tanpa memikirkan kepentingan orang lain ataupun golongan lainnya, terjadilah keadilan semu.
Misalnya saja :

Pengusaha       :  bagi mereka menamakan adil, apabila keuntungan terbesar jatuh pada pihak pedagang.
Buruh           :  bagi buruh menganggap adil apabila upah di bayar pada waktunya dan keuntungan perusahaan juga dibagi wajar pada kaum buruh.
Golongan Demokrat    :  menganggap adil apabila kepentingan rakyat selalu diutamakan.
Golongan Komunis           :  menganggap adil sekiranya hak milik perseorangan ditiadakan.

Ditinjau dari bentuk ataupun sifat-sifatnya, keadilan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis :

1.    Keadilan legal atau keadilan moral
2.   Keadilan distributif
3.   Keadilan komutatif

2.   KEJUJURAN DAN KEBENARAN

      Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninyaapa yang dikatakanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedng kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya.
      Kebenaran atau benar dalam arti moral berarti tidak palsu,tidak munafik, yakni bila perkataannya sesuaidengan keyakinan batinnya atau hatinya. Suatu kebenaran sejati, berlaku bagi setiap orang yang mengatahui. Demikianlah kebenaran dan kejujuran yang di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi adalah kesadaran tentang akan sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap salah atau dosa. Kejujurann dan kebenaran merupakan landasan keadilan.


3.   KECURANGAN

      Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Kecurangan dan sifat sifat jahat yang serupa seperti penipuan, pemalsuan, pembohong, perampokan, dll merupakan bagian hidup manusia. Bermacam cara orang berbuat curang dan sungguh luas kawasannya. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yakni aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.

4.   PEMULIHAN NAMA BAIK

      Pada hakikatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai akhlak.
      Akhlak berasal dari Bahasa Arab Akhlaq, bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata khalaq yang berarti penciptaan. Oleh karena itu, tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptaannya sebagai manusia.
      Ada tiga macam godaan yaitu derajat/pangkat, harta dan wanita. Bila orang tak dapat menguassai hawa nafsunya, maka orang akan terjerumus ke jurang kenistaan karena untuk memiliki derajat/pangkat,harta dan wanita itu dengan mempergunakan jalan yang tidak wajar.
      Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya di bibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu di tolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa kepada Tuhan, dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur di pupuk.

5.   PEMBALASAN

      Pembalasan bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Pembalasan yang bersifat positif ialah pembalasan yang dilakukan atas dasar saling menjaga dan menghargai hak dan kewajiban masing masing.
      Pembalasan disebabkan adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. 

Sumber : Buku Ilmu Budaya Dasar _ Drs. Joko Tri Prasetya